时间:2025-06-07 18:18:23 来源:网络整理 编辑:综合
JAKARTA, DISWAY.ID -Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, M. Hanif Dhakiri, menyebut kebijakan Amerika Serik quickq网页版登录
JAKARTA,quickq网页版登录 DISWAY.ID -Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, M. Hanif Dhakiri, menyebut kebijakan Amerika Serikat yang mengenakan tarif 32% terhadap produk Indonesia sebagai alarm serius bagi ekonomi nasional.
Ia menegaskan, pemerintah harus merespons cepat dengan langkah nyata dan berpihak.
“Ini bukan sekadar urusan dagang, tapi pukulan ke industri padat karya dan jutaan pekerja. Pemerintah tak bisa hanya berdiri di pinggir lapangan. Harus turun tangan penuh,” ujar Hanif dalam keterangannya, Kamis, 3 April 2025.
BACA JUGA:Indonesia Siapkan Langkah Strategis Merespons Kebijakan Tarif Resiprokal dan Terus Berkomunikasi Intensif dengan Pihak Amerika Serikat
Wakil Ketua Umum DPP PKB ini mengingatkan, dampak tarif baru AS bisa meluas kalau tidak segera direspon memadai, seperti ekspor yang turun, PHK meningkat, inflasi naik, dan daya beli melemah.
Rupiah juga tertekan ke Rp 16.675 per dolar, meski BI sudah intervensi dengan lebih dari USD 4,5 miliar cadangan devisa.
“Strategi moneter sangat penting. Tapi kalau strategi fiskal dan sektor riil tak diperkuat, ekonomi kita bisa limbung,” tegasnya.
BACA JUGA:DPR RI Minta Pemerintah Hati-hati, Hitung Untung Rugi Tarif Baru AS Imbas Kebijakan Donald Trump
Hanif mendorong pembukaan pasar ekspor ke BRIICS dan Afrika, serta penguatan UMKM dan industri lokal berbahan baku dalam negeri.
“Tarif tinggi dari AS harus jadi momentum untuk produk lokal naik kelas. Kita butuh keberanian dan dukungan konkret,” jelasnya.
Hanif juga menekankan pentingnya investasi pada SDM, termasuk tenaga kerja migran yang menyumbang devisa USD 14 miliar tahun lalu.
BACA JUGA:Harga Emas Bakal Kian Bersinar Imbas Kebijakan Kontroversial Trump Naikkan Tarif
“Mereka bukan beban, tapi kekuatan. Kalau dikelola serius, lima sampai sepuluh tahun ke depan mereka bisa jadi pilar ekonomi nasional,” ujar Menteri Ketenagakerjaan RI periode 2014-2019 ini.
Menutup pernyataannya, Hanif menegaskan bahwa dalam situasi penuh tekanan, arah dan keberanian sebuah bangsa diuji.
FOTO: Kenduren Wonosalam, Festival Bagi2025-06-07 18:16
BTN Resmi Akuisisi BVIS, Spin2025-06-07 17:45
Saat Anies Puji Eks Loyalis Jokowi dan Prabowo yang Bersatu di Kampanye Akbar AMIN di JIS2025-06-07 17:01
Sidang Praperadilan Aiman Digelar, Gugatannya terkait HP Disita Polisi2025-06-07 16:51
Ayah David Ozora Akan Jadi Saksi di Persidangan AG Pacar Mario Dandy2025-06-07 16:26
Perbankan Salurkan Rp50 Triliun ke P2P Lending hingga April 20252025-06-07 16:07
ESDM Hentikan Operasi Tambang di Raja Ampat, Bahlil Janji Turun Langsung2025-06-07 15:55
Sekjen dan Bendum PKS Diisi Anak Muda di Kepengurusan Almuzzammil, Habib Aboe: Mereka Tidak Instan2025-06-07 15:51
Kisah Isra Miraj dan Pertemuan Rasulullah dengan Nabi2025-06-07 15:47
Doa Mandi Sebelum Salat Idul Adha dan Tata Caranya2025-06-07 15:36
WHO Desak Pemerintah Indonesia Eliminasi Lemak Trans2025-06-07 18:08
Wamenkop Mnta Pemda Manfaatkan Gedung Pemerintah untuk Kopdes Merah Putih2025-06-07 17:59
Dorong UMKM Digital, Tira Satria Niaga Luncurkan TiraCommerce2025-06-07 17:37
Apa Itu Serangan Fajar Politik Uang, Aturan dan Sanksi2025-06-07 17:23
Polri Pastikan Tak Ada Anggota Divhubinter Terlibat Pemerasan WN Kanada2025-06-07 17:16
Trump Beri Pukulan Keras ke Perusahaan Teknologi China2025-06-07 16:59
Jemput EBT di Lokasi Terpencil, PLN Siap Bangun Transmisi Sepanjang 47.758 KMS2025-06-07 16:35
Respon Ketum Golkar Soal Film Dirty Vote, Airlangga: Jangan Memperkeruh2025-06-07 16:34
Ini Alasan AHY Tunjuk Herman Khaeron Jadi Sekjen Partai Demokrat2025-06-07 16:08
Jokowi Buka Peluang Reshuffle Kabinet Lagi, Basuki2025-06-07 15:55